Mahasiswa Amerika Buat Kendaraan Tercepat di Dunia

PROVO – Mobil listrik hasil kreasi mahasiswa Brigham Young Universitas (BYU) di Utah, Amerika Serikat, berhasil mencetak rekor dunia. Mobil tersebut dinobatkan sebagai kendaraan dengan kecepatan tertinggi di darat pada kelasnya.
Mobil rancangan mahasiswa teknik ini mencapai kecepatan 155,8 miles per hour (mph), setelah mengikuti dua kali kualifikasi.

Proyek yang melibatkan 130 mahasiswa dan dipimpin oleh profesor yang sudah pensiun, Perry Carter ini telah berjalan selama tujuh tahun. “Ini adalah penutupan yang indah dari masa 31 tahun saya mengajar di BYU. Saya selesai,” jelas Carter setelah rekor tersebut disertifikasi oleh Asosiasi Pencatat Southern California.

Pengemudi mobil listrik ringan tersebut adalah Presiden Utah Salt Flats Racing Association, Jim Burkdoll. Tahun lalu, tim BYU berhasil menyelesaikan satu putaran kualifikasi dengan catatan waktu 139 mph. Namun, catatan waktu tersebut didiskualifikasi karena mobil terguling di putaran kedua. Mobil tidak rusak, namun sang supir, Burkdoll, terluka. Dan kali ini, usaha BYU terbayar.

“Ini seperti hari Natal. Lebih dari itu, seperti lima pagi Natal,” jelas mantan Kapten Proyek, Jeff Baxter,  seperti dikutip dari Chron, Jumat (7/10/2011).

Mobil buatan para mahasiswa itu dijuluki Electric Blue dan disebut sebagai kereta api cepat karena bentuknya yang ramping beserta ukurannya yang panjang. Rodanya tertutup sehingga mengurangi hambatan udara dan bodinya berdiri hanya satu inci di atas tanah.

Kendaraan ini bersaing dengan mobil yang berukuran kurang dari 1.100 pon. Namun, kesulitannya adalah mobil listrik bergantung pada baterai yang berukuran berat.

Karena memakan waktu lama, ada beberapa mahasiswa yang mengikuti proyek ini telah lulus. Pejabat kampus mengatakan, proyek ini menjamin pekerjaan yang menjanjikan untuk mahasiswanya. Beberapa mahasiswa yang pernah terlibat, kini bekerja sebagai teknisi mobil listrik atau di industri balapan.

Menurut Carter, proyek Electric Blue telah mengubah masa depan mahasiswanya. “Mahasiswa yang belajar musik perlu melakukan konser, mahasiswa yang belajar tari harus melakukan pertunjukan, dan mahasiswa yang belajar teknik memerlukan mesin dan bersaing untuk melihat bagaimana mereka bekerja,” pungkas Carter.
(rhs)
 
sumber : okezone.com 

Leave a Reply

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...