Pencairan Es Percepat Pemanasan Global


LONDON - Pencairan lapisan es bisa melepaskan miliaran ton karbon ke atmosfer di akhir abad ini. Hal ini memicu proses pemanasan global menjadi lebih cepat.

Sebuah penelitian dengan menggunakan model komputer terbaru yang dipimpin ilmuwan dari Department of Energy’s Lawrence Berkeley National Laboratory menemukan bahwa di kawasan lintang tinggi permukaan kutub bisa beralih fungsi dari penyerap karbon menjadi sumber penghasil karbon dioksida pada akhir abad ini. Sebagian karbon di permukaan lintang tinggi kutub juga dapat menghangatkan permukaan tanah yang merupakan efek perubahan iklim.

Temuan yang didapatkan para peneliti tersebut bertentangan dengan pendapat  Intergovernmental Panel dalam menanggapi perubahan iklim sesuai laporan penafsiran keempat tahun 2007. Laporan ini mengatakan bahwa perubahan iklim dapat memicu munculnya tumbuh-tumbuhan di kawasan lintang tinggi permukaan kutub.

Penelitian dengan menggunakan model baru ini mampu merincikan proses terakumulasinya karbon di dalam tanah pada kawasan lintang tinggi permukaan kutub selama ribuan tahun dan bagaimana kaitannya dengan lapisan es yang mencair. Demikian seperti dikutip TG Daily, Kamis (25/8/2011).

Penelitian baru ini juga menemukan bahwa peningkatan penyerapan karbon oleh tumbuhan jauh lebih kecil dibanding dengan besarnya massa karbon yang dilepaskan ke atmosfer.

"Model penelitian baru kami dimulai dengan menemukan lebih banyak karbon di dalam tanah, sehingga kemungkinan ada lebih banyak karbon yang akan dilepaskan ke atmosfir dan hal ini dapat mempercepat efek global warming," ungkap Charles Koven dari Berkeley Lab.

Koven memperlihatkan adanya ide yang dicetuskan oleh peneliti lain, yaitu pencairan lapisan es akan melepaskan metana. Tapi Koven menegaskan bahwa keluarnya karbon dioksida atau metana dari efek pencairan es, bergantung pada hidrologi dan proses skala baik lainnya.

Fakta penelitian yang ditemukan oleh Koven ini mengemukakan bahwa kemungkinan terbesar pemanasan yang terjadi di kawasan lintang tinggi adalah dapat menyebabkan pengeringan di banyak daerah. Sementara itu kandungan metana di dalam tanah sudah berkurang.

Koven mengatakan bahwa timnya bekerja untuk mengatasi ketidakpastian, seperti meneliti peran dari kandungan nitrogen yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Dia juga mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami proses terjadinya karbon yang akan dikeluarkan dari pembekuan permanen es, musiman dan pencairan lapisan tanah.

Sumber : Okezone.com

Leave a Reply

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...